Tabloid PULSA

Sabtu, 17 Desember 2011

[Poto] Berat mana Pekerjaan Anda dengan Mereka

Pekerjaan anda berat??
Anda yakin itu??
Jangan pernah mengeluh seberat apapun pekerjaan Anda sebelum melihat foto-foto ini!






Gimana??
Lebih berat mana dengan pekerjaan anda??

Syukurilah nikmat dan karunia yang telah diberikan oleh-Nya


Read more »

Minggu, 04 Desember 2011

Cewe (Kuat vs Lembut)


Women is strong..
Ya itulah ungkapan bagi para cewe yang semestinya..

Banyak dari kita (khususnya cowo) yang beranggapan cewe itu lemah, bahkan mereka (cewe) pun banyak yang tidak menyadari akan kekuatan mereka..

Tapi pada kenyataannya mereka adalah makhluk tuhan yang kuat..
Ga percaya??

Nih ada beberapa bukti buat kita semua renungkan..

Pertama Menstruasi, kita para cowo (baik tulen maupun ngga) pernah ga merasakan yang namanya sakit waktu menstruasi?? Pasti jawabannya tidak pernah sekalipun, tapi mereka bisa melewati rasa sakit itu setiap bulan selama puluhan tahun, meskipun dengan menderita sakit gitu mereka masih bisa melakukan aktifitas yang mesti mereka lakukan.

Kedua Hamil, ada ga cowo yang bisa hamil?? Ngga kan (adanya cuma difilm yang diperanin sama Arnold Schwarzenegger tuh), dengan kondisi yang demikian sambil membawa beban yang berat diperutnya mereka masih dapat melakukan aktifitas melayani keluarga dan merawat rumah bahkan sambil bekerja untuk mencari penghasilan.

Ketiga Melahirkan, yang juga tidak bisa cowo perbuat, mereka mempertaruhkan nyawa untuk sebuah kehidupan baru dan suatu kebagian. Meskipun mempertaruhkan nyawa tapi mereka tidaklah jera melakukannya bahkan ada dari sebagian dari mereka sangat berharap dapat melakukannya walaupun untuk sekali saja.

Keempat melakukan pekerjaan cowo, pekerjaat berat?? Ga masalah bagi mereka, toh yang ga bisa dilakukan sama kita aja mereka bisa apalagi cuma pekerjaan biasa. 

Yang lebih hebatnya lagi mereka dapat menyembunyikan kekuatan mereka itu dibalik sebuah kelembutan. Mengapa mereka menyembunyikannya?? Pasti itu yang ada dalam pikiran kita. Jawabnya kalau mereka tidak menyembunyikannya kita pasti akan takut dengan meraka. 

Itulah sebagian kecil dari kekuatan cewe. Bagi pembaca yang ingin menambahkan dipersilahkan



*Inspired by someone*
Read more »

Rabu, 30 November 2011

Hari Menanam Pohon Indonesia (Perlu atau Tidak)


Kemaren saya nemu ginian nih di facebook..
Semacam berita live report gitu lah. Setelah mebaca isinya, timbul pertanyaan dibenak saya. Bagusya kita baca dulu deh beritanya berikut ini


Hari ini saya mendampingi Presiden SBY & Ibu Ani Yudhoyono menghadiri acara peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) dan Bulan Menanam Pohon (BMP) Tahun 2011 di Bukit Merah Putih, Sentul, Bogor, Jawa Barat, Senin, 28 November 2011. Acara ini bertema "Sukseskan Penanaman Satu Miliar Pohon."

Acara td juga dihadiri Wakil Presiden & Ibu Herawati Boediono, Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan, & bberp menteri Kabinet Indonesia Bersatu II. Hadir pula pimpinan MPR, DPR, DPD, sejumlah ketua partai politik, TNI, Polri, & duta besar negara sahabat.

Peringatan ini merupakan salah satu upaya menumbuhkan budaya menanam di masyarakat. Tercatat program penanaman yg telah dilaksanakan Kementerian Kehutanan antara lain Aksi Penanaman Serentak Indonesia (tahun 2007 dan 2008), Gerakan Perempuan Tanam dan Pelihara Pohon (tahun 2007), Pencanangan Hari Menanam Pohon Indonesia & Bulan Menanam Nasional (tahun 2008), serta Satu Orang Satu Pohon (One Man One Tree - tahun 2009)

Keberhasilan seluruh program tsb memacu pemerintah utk meluncurkan program Penanaman 1 Miliar Pohon tahun 2010 dgn motto “Satu Miliar Pohon Indonesia untuk Dunia” atau “One Billion Indonesian Trees for the World”. Realisasi Program Penanaman 1 Miliar Pohon tahun 2010 tercapai 1,7 milyar pohon, atau setara dgn 10.675.000 ton CO2.

Gerakan penanaman & pemeliharaan pohon, hrs terus digelorakan & dilakukan scara kontinyu pd setiap thn masa tanam. Dalam waktu 5 sampai 10 thn mendatang, bangsa Indonesia akan menikmati indahnya bumi Indonesia hijau berseri dgn masyarakatnya yg sejahtera, jauh dr bencana.

Secara individu, secara keluarga, kelompok, RT, RW, Desa, Kelurahan, Kecamatan, Wilayah, hingga Pemerintah Daerah hrs diupayakan berpartisipasi melakukan penanaman pohon. Kita hrs mulai dr diri sendiri, kita mulai dr lingkungan kita sendiri, kita mulai dari sekarang.

Mari bersama kita dukung Penanaman 1 Milliar Pohon Tahun 2011, ONE BILLION INDONESIAN TREES FOR THE WORLD!



Pertanyaannya apakah itu semua memang harus dilakukan??
Menurut saya jawabannya TIDAK!!!
Mengapa??

Pertama, kita tidak perlu mengadakan kegiatan-keigiatan diatas jika kita tidak merusak apa yang telah ada. Contohnya hutan kalimantan sekarang ini, dulu merupakan paru-paru dunia sekarang hutan-hutan tersebut sudah beralih fungsi menjadi pertambangan. Pertambangan dalam hal ini seperti tumor ganas yang siap mematikan fungsi hutan sebagai paru-paru dunia. Dalam beberapa kejadian pertambangan di izinkan karena katanya untuk menambah keuntungan bagi daerah dan negara, toh keuntungan itu tidak sebanding dengan akibat yang dihasilkan, dan juga keutungan yang ada hanya untuk segelintir orang saja. Masyarakat sekitar kah yang untung?? TIDAK!! Yang untung adalah mereka yang punya kepentingan dan jabatan. Masyarakat sekitar hanya dapat efek sampingnya saja. Daerha yang dulunya jarang bahkan tidak pernah banjir sekarang jadi langganan banjir. Belum lagi menurunnya kualitas udara disekiar.

Kedua, Kegiatan ini tidak perlu dilakukan jika pemerintah tegas dalam menerapkan peraturan yang ada. Yang saya tau setiap perusahaan setelah masa operasinya habis berkewajiban mengembalikan keadaan disekitar pabrik atau tambang seperti semula dengan prgram reklamasi. Jika semua perusahan menerapka itu maka tidak akan ada lahan yang kosong. Terus kenapa masih ada lahan yang kosong yang mampu menampung 1 miliar pohon dari program pemerintah??  Pikirkan lah jawabannya..

Ketiga, kegiatan ini menjadi celah untuk memperkaya diri bagi orang yang berkecimpung didalamnya. Kenapa saya mengatakan demikian?? Pengalaman saya ikut salah satu program ini beberapa tahun yang lalu, hasil yang didapatkan tidak memuaskan, dari sekian banyak bibit yang ditanam tidak sampai 30% yang tumbuh dan bisa dimanfaatkan. Jika benar benar tumbuh dan bisa dimanfaatkan kenapa program ini terus berlanjut tiap tahunnya?? 
Ada bebarapa alasan kenapa bibit yang ditanam tidak bisa tumbuh diantaranya, karena hanya mengejar target jumlah bibit yang ditanam sehingga tidak memandang kualitas dari bibit tersebut dan juga perawatan yang kurang. apakah mungkin dana kegiatan Cuma buat penamanan tanpa ada buat perawatan?? Kalau memang betul sungguh bodoh orang yang merencanakan kegiatan tersebut.  Kalau salah mengapa bibit yang ditanam tidak terlihat hasilnya???

Tanggapan pembaca bagaimana??
Read more »

Selasa, 07 Juni 2011

Hari Lingkungan Hidup 2011


Kemaren, eh bukan kemarennya lagi deh (sekarang kan udah tanggal 7). Tepatnya tanggal 5 Juni 2011 yang merupakan Hari Lingkungan Hidup Sedunia  temen2 dari Mahasiswa Teknik Lingkungan UNLAM melaksakan acara Puncak Kegiatan yang dibuat untuk merayakan hari Lingkungan Hidup Sedunia 2011.

Pada puncak acara yang jatuh pada hari minggu tanggal 5 Juni tersebut, diadakan acara fun walk dengan hadiah utama 1 Unit televisi. Selain fun walk juga ada beberapa acara pendukung yang dilaksanakan sekitar 1 bulan terakhir, ada Lomba daur ulang, Pertandingan basket, Pengenalan Biopori, Lomba Photografi ,  Bazar dan Festival Band Indie.

Pada puncak peringatan itu juga secara resmi dibuka dan diperkenalkan kepada masyarakat sekiat Banjarbaru komunitas Ratik Bank Community (RBC). yang mana komunitas ini membuka kesempatan kepada masyarakat untuk menabung sampah yang dihaslkan dari rumah mereka. Ngapain sampah ditabung? mending dibuang selesai deh perkara!. Eits jangan salah, Komunitas ini menerima tabungan sampah dari masyarakat dan jika telah memenuhi target diatas 100 kg, maka dari sampah2 tersebut bisa dicairkan dalam bentuk uang loh. Untuk sekarang komunitas RBC hanya menerima 3 jenis sampah, yaitu sampah Organik, Sampah kertas dan sampah Botol. Jadi bagi yang berminat untuk menabungkan sampah yang ada di rumah bisa langsung menghubungi: Aqli, atau langsung datang ke Sekretariat Himpunan Mahasiswa Teknik Lingkungan (Himateklink) Gedung SC Fakultas Teknik Unlam Banjarbaru
Read more »

Minggu, 05 Juni 2011

Quote in my life

Lama juga nih ga update di blog.
padahal ga sibuk sibuk amat, mungkin karna lg ga mood aja yah..

Lama ga update sekarang mau nulis kata-kata apa yah namanya nh.
Pokoknya itu lah namanya..
terinspirasi dari berbagai hal baik film maupun kehidupan nyata..

oke langsung deh.

1. Jika suara hati ini bisa didengar oleh telinga, maka kau pasti akan mendengar semua perasaanku yang tak mampu kukatakan lewat mulut ini.

2. Mungkin kau bukanlah cinta pertama bagiku tapi ku ingin kau menjadi cinta terakhirku.

3. melihatmu bahagia bersama orang lain mungkin dapat membuatku juga bahagia, tapi melihatmu bahagia bersamaku tentu akan membuatku lebih bahagia.

4. Setiap orang pasti mempunyai takdirnya sendiri-sendiri, ayahku takdirnya ibuku, ayahmu takdirnya ibumu dan ku berharap takdirku adalah kamu.

5. Lihatlah keadaan disekitarmu dengan mata hati, karna mata biasa bisa tertipu oleh fatamorgana kehidupan.

6. Bumi bisa saja dilindungi banyak super hero yang tangguh, tapi ijinkanlah aku menjadi pelindungmu.

7. Cinta sejati akan setia menemanimi bagaimanapun keadaanmu.


Itu dulu deh nanti di update lagi..
Read more »

Rabu, 13 April 2011

PERENCANAAN KAWASAN INDUSTRI KELAPA SAWIT

PERENCANAAN KAWASAN INDUSTRI 
KELAPA SAWIT
Oleh: Mahfuz Idafi (H1E107017)

1. Pendahuluan
Kelapa sawit adalah tumbuhan industri penting penghasil minyak masak, minyak industri, maupun bahan bakar (biodiesel). Perkebunannya menghasilkan keuntungan besar sehingga banyak hutan dan perkebunan lama dikonversi menjadi perkebunan kelapa sawit. Kelapa dan sawit telah ditanam hampir di seluruh Indonesia dan luas arealnya terus meningkat. Pada tahun 2004 luas areal perkebunan kelapa serta sawit baru masing-masing adalah 3.334.000 Ha untuk kelapa dan 4.580.250 Ha untuk kelapa sawit.  
Adanya potensi sumber daya alam yang sangat besar ini hendaknya dapat dikembangkan dan dimanfaatkan untuk meningkatkan pendapatan petani kelapa dan sawit. Namun saat ini masih ada beberapa kendala yang menyebabkan pendapatan petani masih rendah. Kendalanya adalah pengolahan lahan yang masih bersifat tradisional dan kurangnya industri pengolahan hasil (industri hilir). Masalah di atas menyebabkan petani tidak mempunyai alternatif lain untuk memasarkan kelapa serta sawitnya dalam bentuk bahan baku (raw material).
Dengan adanya ilmu pengetahuan dan teknologi maka beberapa hasil samping pertanian kelapa serta sawit seperti tempurung, sabut, serta cangkang sawit dapat diolah menjadi produk yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi.

2. Perencanaan Kawasan Industri
a. Daerah Perkebunan Kelapa Sawit
Kelapa sawit merupakan salah satu produk perkebunan yang memiliki nilai tinggi. Manfaat dari buah kelapa sawit sendiri sangat bervariasi. Hampir cukup banyak industri-industri yang menggunakan buah kelapa sawit ini sebagai bahan baku produknya seperti minyak goreng, makanan, kosmetik dan lain-lain. Selama bertahun-tahun, kelapa sawit memainkan peranan penting dalam perekonomian Indonesia dan merupakan salah satu komoditas andalan dalam menghasilkan devisa. Disamping memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap devisa negara, perannya cenderung meningkat dari tahun ke tahun. 
Kelapa sawit tidak hanya dapat dimanfaatkan minyaknya saja. Akan tetapi, sangat banyak produk samping yang dapat dimanfaatkan dari pohon dan buah kelapa sawit. Beberapa contoh, dari batangnya, dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuat pulp, bahan konstruksi, bahan kimia, dan partikel board. Dari tandan kosong, dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuat pupuk, dari biji sawit, dapat dimanfaatkan sebagai minyak goreng dan salad oil, selain itu, cangkag dari biji sawit dapat dimanfaatkan sebagai arang, dan asap cair. Untuk daging buah, merupakan

b. Pengolah Minyak
Minyak kelapa sawit adalah minyak yang diperoleh dari proses pengempaan daging buah kelapa sawit (mesocrap) tanaman Elaeis guineensis Jacq. Minyak sawit kasar yang dikenal dengan istilah CPO (Crude Palm Oil) adalah minyak yang diperoleh dari ekstraksi dari bagian mesokrap buah.
Setelah kelapa sawit berubah menjadi CPO, maka proses selanjutnya adalah mengolah CPO menjadi minyak goreng sawit. Secara garis besar proses pengolahan CPO menjadi minyak goreng sawit, terdiri dari dua tahap yaitu tahap pemurnian (refinery) dan pemisahan (fractionation). Tahap pemurnian terdiri dari penghilangan gum (degumming). Pemucatan (bleaching) dan penghilangan bau (deodorization). Tahap pemisahan terdiri dari proses pengkristalan (crystalization) dan pemisahan fraksi. CPO yang berasal dari tangki penampungan CPO dipompa melalui strainer menuju refinery. Pada proses ini terjadi pemanasan CPO untuk mempermudah pemompaan CPO ke tangki berikutnya.. Hasil dari proses ini disebut DPO (Degummed Palm Oil).

c. Pengolah Kertas
Kelapa sawit dipanen terus sampai pohon berumur 30 tahun, dan pada umur 35 tahun perlu diremajakan.  Dalam proses pemanenan buah kelapa sawit untuk pengolahan minyak tetdapat limbah antara lain berupa tandan kosong yang sampai saat ini belum banyak dimanfaatkan. Kelapa sawit merupakan pohon yang mengandung serat berlignoselulosa.  Oleh karena itu salah satu cara pemanfaatan limbah berupa batang dan tandan kosong sawit adalah sebagai bahan baku serat untuk menghasilkan kertas. Serat batang kelapa sawit diduga tidak jauh berbeda dengan serat batang kelapa (jenis Palmae), karena itu seratnya termasuk serat pendek. Untuk itu jenis kertas yang cocok dibuat dari bahan baku ini adalah kertas yang tidak memerlukan kekuatan tinggi atau sebagai pencampur dalam pembuatan  kertas tulis cetak.  Jenis kertas yang tidak memerlukan kekuatan tinggi antara lain adalah kertas tissue atau kertas bungkus.

d. Pengolah Papan Partikel
Pemanfaatan TKKS paling potensial adalah untuk pembuatan papan partikel. Sebab, tandan kelapa sawit memiliki kadar selulosa tinggi, yaitu 67,88% holoselulosa dan 38,76% alfa selulosa dengan kadar serat 72,67%. Ia memiliki kelebihan dibandingkan papan lapis, yakni mampu meredam suara. Papan partikel yang dihasilkan memiliki kadar air 8,0-8,8%. Nilai itu masih berada dalam kisaran standar nasional Indonesia (SNI) papan partikel yang mensyaratkan kadar air maksimal 14%. Dari segi kerapatan, papan partikel TKKS termasuk berkerapatan tinggi antara 0,86-0,98 g/cm3. Bandingkan dengan papan partikel asal batang kelapa sawit, 0,59-0,66 g/cm3.
Hasil pengujian sifat mekanik papan partikel seperti keteguhan lentur, keteguhan patah, keteguhan rekat, dan kuat pegang sekrup menunjukkan TKKS lebih baik. Misalnya, keteguhan papan partikel tandan kelapa sawit atau kekuatan untuk menahan beban sehingga dapat kembali ke bentuk semula tanpa rusak mencapai 111-200,49 kg/cm2. Nilai itu lebih tinggi daripada SNI papan partikel yang mewajibkan nilai kelenturan di atas 100 kg/cm2. Elastisitas papan partikel 1.809,66-4.131,17kg/cm2, di atas nilai SNI minimal yang hanya 100 kg/cm2.
Keteguhan rekat alias kemampuan ikatan antarpartikel tandan kelapa sawit berkisar 6,20-8,10 kg/cm2; standar SNI 6 kg/cm2. Kuat pegang sekrup alias kemampuan papan untuk manahan sekrup sebagai pengikat sebesar 49,00 kg. Itu lebih tinggi 9 kg dibandingkan SNI yang mencapai 40 kg.

e. Pembuatan Asap cair
Asap diartikan sebagai suatu suspensi partikel-partikel padat dan cair dalam medium gas. Sedangkan asap cair menurut Darmadji (1997) merupakan campuran larutan dari dispersi asap kayu dalam air yang dibuat dengan mengkondensasikan asap hasil pirolisis kayu. Cara yang paling umum digunakan untuk menghasilkan asap pada pengasapan makanan adalah dengan membakar serbuk gergaji kayu keras dalam suatu tempat yang disebut alat pembangkit asap kemudian asap tersebut dialirkan ke rumah asap dalam kondisi sirkulasi udara dan temperatur yang terkontrol. Produksi asap cair merupakan hasil pembakaran yang tidak sempurna yang melibatkan reaksi dekomposisi karena pengaruh panas, polimerisasi, dan kondensasi.
Untuk menghasilkan asap yang baik pada waktu pembakaran sebaiknya menggunakan jenis kayu keras seperti kayu bakau, rasa mala, serbuk dan serutan kayu jati serta tempurung kelapa. Cangkang merupakan bagian paling keras pada komponen yang terdapat pada kelapa sawit. Saat ini pemanfaatan cangkang sawit di berbagai industri pengolahan minyak CPO belum begitu maksimal. Ditinjau dari karakteristik bahan baku, jika dibandingkan dengan tempurung kelapa, tempurung kelapa sawit memiliki banyak kemiripan. Perbedaan yang mencolok yaitu pada kadar abu (ash content) yang biasanya mempengaruhi kualitas produk yang dihasilkan oleh tempurung kelapa dan tempurung kelapa sawit.

f. Budidaya Jamur
Pemanfaatan tandan kosong kelapa sawit sebagai mulsa selain menambah bahan organik ke dalam tanah juga mempunyai dampak positif, yaitu menjadi substrat jamur edibel. Hasil survei menunjukkan jamur edibel yang tumbuh pada tandan kosong kelapa sawit merupakan jamur merang (Volvariella volvaceae) dan jamur tiram (Pleurotus sp) dengan produktivitas yang rendah. Prospek budidaya kedua jamur pada tandan kosong kelapa sawit ini sangat baik karena tandan kosong kelapa sawit tersedia sangat melimpah setiap tahunnya, secara alamiah sudah mampu tumbuh pada tandan kosong kelapa sawit, dan sudah ada teknologi budidayanya, jamur yang ada pada TKKS sangatlah bernilai ekonomis dan enak rasanya

g. Pakan Ikan
Limbah dan hasil ikutan industri pertanian adalah sumber baku pakan yang cukup banyak tersedia.   Bungkil kelapa sawit (BKS), merupakan hasil ikutan industri minyak kelapa sawit, yang telah umum dimanfaatkan sebagai sumber bahan pakan, namun bahan pakan tersebut mempunyai faktor pembatas, yaitu kandungan serat yang cukup tinggi dan kualitas protein yang kurang baik, sehingga perlu diolah agar lebih bermanfaat bagi pembudidaya ikan. 
Fermentasi oleh jamur dan biokonversi BKS menjadi magot, merupakan salah satu pengolahan bahan pakan tersebut. Aktivitas dari jamur memungkinkan terjadinya perombakan terhadap komponen bahan yang sulit dicerna, sehingga terjadi peningkatan nilai manfaat dari zat-zat makanan produk pengolahan dibandingkan bahan asalnya.   Demikian pula halnya dengan biokonversi menjadi produk biologis, yang merupakan sumber protein hewani.

h. Pupuk Organik
Limbah PKS tersebut bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan pupuk organik. Dengan sedikit pengohalan dan sentuhan teknologi, limbah-limbah PKS bisa diolah menjadi pupuk organik untuk perkebunan kelapa sawit itu sendiri. Potensi pupuk organik yang bisa dihasilkan dari limbah pabrik kelapa sawit ini cukup besar. Misalkan saja di sebuah PKS dengan limbah TKKS 100 ton/hari. Pupuk organik granul (POG) yang bisa dihasilkan kurang lebih 10-15 ton/hari. Maka dalam satu tahun bisa mencapai 3000 – 45000 ton POG/tahun.

i. Pengolah Briket
Potensi energi yang besar dan bisa dibuat salah satunya menjadi briket arang. Selain tandan kosong, tempurung buah kelapa sawit juga dapat dimanfaatkan sebagai briket. Teknologi pembuatan briket tandan dan tempurung kelapa sawit sama saja dengan cara pembuatan briket dari bahan lain. Permukaan briket limbah kelapa sawit halus dan tidak menimbulkan jelaga.

j. Batako
Abu TKKS dapat diperoleh dari sisa pembakaran boiler di pabrik minyak kelapa sawit. Adapun komposisi kimia yang dikandungnya yaitu  K, Si, Ca, Mg, Na, Fe,  Mn, Cu, CO3 , dan CHO3. Karena senyawa yang dikandung abu tandan kosong kelapa sawit tersebut maka sesuai sebagai bahan pengganti sebagian pasir pada pembuatan batako. Dengan demikian  diharapkan bermanfaat  menurunkan biaya oprasional pembuatannya.

3. Kesimpulan
Pada wilayah industri yang berbahan dasar utama kelapa sawit dapat dibangun industri-industri lain yang memanfaatkan limbah dari perkebunan dan pengolahan kelapa sawit. Indsutri-industri tersebut diantaranya, industri kertas, papan partikel, asap cair, budidaya jamur, pakan ikan, pupuk organik, briket, dan batako. 


Daftar Pustaka
Duryatmo, S. 2010. Briket Dari Sampah Organik.
http://www.alpensteel.com/article/56-110-energi-sampah--pltsa/2600--briket-dari-sampah-organik.html

Fitriani, V. 2009. Seribu Manfaat Serat Sawit
http://kafein4u.wordpress.com/2009/02/28/seribu-manfaat-serat-sawit/

Hadadi, A. Dkk. 2007. Pemanfaatan Limbah Sawit untuk Bahan Pakan Ternak
http://www.scribd.com/mobile/documents/38006898/download?commit=Download+Now&secret_password=

Isroi. 2010. Pupuk Organik dari Limbah Pabrik Kalapa Sawit
http://isroi.wordpress.com/2010/02/22/pupuk-organik-dari-limbah-pabrik-kalapa-sawit/

Minanto, K. 2011. Pemanfaatan tandan kosong kelapa sawit sebagai media tumbuh jamur
http://kabulminanto.blogspot.com/2011/01/pemanfaatan-tandan-kosong-kelapa-sawit_27.html

Prananta, J. Pemanfaatan Sabut dan Tempurung Kelapa serta Cangkang Sawit untuk Pembuatan Asap Cair sebagai Pengawet Makanan Alami
http://www.scribd.com/mobile/documents/5008374/download?commit=Download+Now&secret_password=

Purwanto, W. dan Sparringa, R. A. 2007. Pemanfaatan Tandan Kosong dan Batang Kelapa Sawit Sebagai Bahan Baku Pulp Kertas
http://www.iptek.net.id/ind/?mnu=8&ch=jsti&id=173

Triatmaja, A. Dkk. 2010. Mesin Sterilisasi dan Thresher pada Industri Kelapa Sawit
http://www.scribd.com/mobile/documents/46414092/download?commit=Download+Now&secret_password=



Read more »

PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI TAHU DENGAN ANAEROB

PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI TAHU DENGAN ANAEROB
Oleh:
MAHFUZ IDAFI            H1E107017
NIDYA PRASTIWI           H1E108034
GUSTI IRMA MAULINA   H1E108019

I. PENDAHULUAN
Tahu merupakan  salah satu jenis makanan  yang  sudah  tak asing  lagi bagi  masyarakat Indonesia, umumnya  tahu  dikonsumsi  sebagai lauk  atau sebagai  makanan ringan. Tahu merupakan  makanan  yang  terdiri dari bahan dasar  kacang kedelai. Produksi tahu  yang  terdapat  di Indonesia  kebanyakan  dilakukan oleh  yang termasuk golongan menengah kebawah. Produksi tahu yang  dilakukan belum menggunakan teknologi  dalam pembuatan  tahu,  sehingga tidak  adanya sistem yang mengatur pembuangan limbah hasil  dari pembuatan tahu  tersebut,  umumnya  produsen tahu tidak mau  mengolah limbah hasil  pembuatan tahu  dikarenakan  biaya  yang  cukup  mahal  dan kurangnya  pengetahuan dalam pengelolaan limbah,  sehingga  limbah  tahu  yang  berbentuk  cair  tersebut dibuang  saja ke perairan  yang  dapat  mengakibatkan  dampak buruk  bagi kualitas air.
Air banyak digunakan sebagai bahan pencuci dan merebus kedelai untuk proses produksinya. Akibat dari besarnya pemakaian air pada proses pembuatan tahu, limbah yang dihasilkan juga cukup besar.  Untuk limbah industri tahu tempe ada dua hal yang perlu diperhatikan yakni karakteristik fisika dan kimia. Karakteristik fisika meliputi padatan total, suhu, warna dan bau. Karakteristik kimia meliputi bahan organik, bahan anorganik dan gas. Suhu buangan industri tahu berasal dari proses pemasakan kedelai. Suhu limbah cair tahu pada umumnya lebih tinggi dari air bakunya, yaitu 400C sampai 460C. Suhu yang meningkat di lingkungan perairan akan mempengaruhi kehidupan biologis, kelarutan oksigen dan gas lain, kerapatan air, viskositas, dan tegangan permukaan.   Bahan-bahan organik yang terkandung di dalam buangan industri tahu pada umumnya sangat tinggi. Senyawa-senyawa organik di dalam air buangan tersebut dapat berupa protein, karbohidrat, lemak dan minyak. Di antara senyawa-senyawa tersebut, protein dan lemaklah yang jumlahnya paling besar , yang mencapai 40% - 60% protein, 25 - 50% karbohidrat, dan 10% lemak. Semakin lama jumlah dan jenis bahan organik ini semakin banyak, dalam hal ini akan menyulitkan  pengelolaan limbah, karena beberapa zat sulit diuraikan oleh mikroorganisme di dalam air limbah tahu tersebut. Untuk menentukan besarnya kandungan bahan organik digunakan beberapa teknik pengujian seperti BOD, COD dan TOM. Uji BOD merupakan parameter yang sering digunakan untuk mengetahui tingkat pencemaran bahan organik, baik dari industri ataupun dari rumah tangga .   Air buangan industri tahu kualitasnya bergantung dari proses yang digunakan. Apabila air prosesnya baik, maka kandungan bahan organik pada air buangannya biasanya rendah. Pada umumnya konsentrasi ion hidrogen buangan industri tahu ini cenderung bersifat asam. Komponen terbesar dari limbah cair tahu yaitu protein (N-total) sebesar 226,06 sampai 434,78 mg/l. sehingga masuknya limbah cair tahu ke lingkungan perairan akan meningkatkan total nitrogen di peraian tersebut. Gas-gas yang biasa ditemukan dalam limbah adalah gas nitrogen (N2), oksigen (O2), hidrogen sulfida (H2S), amonia  (NH3), karbondioksida (CO2) dan metana (CH4). Gas-gas tersebut berasal dari dekomposisi bahan-bahan organik yang terdapat di dalam air buangan. 
Salah satu cara untuk mengatasi masalah air limbah industri tahu tersebut adalah dengan kombinasi proses pengolahan biologis anaerob dan aerob. Secara umum proses pengolahannya dibagi menjadi dua tahap yakni pertama proses penguraian anaerob (Anaerobic digesting), dan yang ke dua proses pengolahan lanjut dengan sistem biofilter anaerob.

II. PENGOLAHAN LIMBAH CAIR TAHU
Air limbah yang dihasilkan dari proses pembuatan tahu dikumpulkan melalui saluran air limbah, kemudian dialirkan ke bak kontrol untuk memisahkan kotoran padat. Selanjutnya, sambil di bubuhi dengan larutan kapur atau larutan NaOH air limbah dialirkan ke bak pengurai anaerob. Di dalam bak pengurai anaerob tersebut polutan organik yang ada di dalam air limbah akan diuraikan oleh mikroorganisme secara anaerob, menghasilkan gas methan yang dapat digunakan sebagai bahan bakar. Dengan proses tahap pertama konsentrasi COD dalam air limbah dapat diturukkan sampai kira-kira 600 ppm (efisiensi pengolahan 90 %). Air olahan tahap awal ini selanjutnya diolah dengan proses pengolahan selanjutnya.
Proses pengolahan lanjut ini dilakukan dengan sistem biofilter anaerob. Pengolahan air limbah dengan proses biofilter anaerob terdiri dari beberapa bagian yakni bak pengendap awal, biofilter anaerob (anoxic), biofilter aerob, bak pengendap akhir, dan jika perlu dilengkapi dengan bak kontaktor khlor. Air limbah yang berasal dari proses penguraian anaerob (pengolahan tahap perama) dialirkan ke bak pengendap awal, untuk mengendapkan partikel lumpur, pasir dan kotoran lainnya. Selain sebagai bak pengendapan, juga berfungasi sebagai bak pengontrol aliran, serta bak pengurai senyawa organik yang berbentuk padatan, sludge digestion (pengurai lumpur) dan penampung lumpur. 
 Air limpasan dari bak pengendap awal selanjutnya dialirkan ke bak kontaktor anaerob dengan arah aliran dari atas ke dan bawah ke atas. Di dalam bak kontaktor anaerob tersebut diisi dengan media dari bahan plastik atau kerikil/batu split. Jumlah bak kontaktor anaerob ini bisa dibuat lebih dari satu sesuai dengan kualitas dan jumlah air baku yang akan diolah. Penguraian zat-zat organik yang ada dalam air limbah dilakukan oleh bakteri anaerobik atau facultatif aerobik Setelah beberapa hari operasi, pada permukaan media filter akan tumbuh lapisan film mikroorganisme. Mikroorganisme inilah yang akan menguraikan zat organik yang belum sempat terurai pada bak pengendap.  
Air limpasan dari bak kontaktor anaerob dialirkan ke bak kontaktor aerob. Di dalam  bak kontaktor aerob ini diisi dengan media dari bahan kerikil, plastik (polyethylene), batu apung atau bahan serat, sambil diaerasi atau dihembus dengan udara sehingga mikro organisme yang ada akan menguraikan zat organik yang ada dalam air limbah serta tumbuh dan menempel pada permukaan media. Dengan demikian air limbah akan kontak dengan mikro-orgainisme yang tersuspensi dalam air maupun yang menempel pada permukaan media yang mana hal tersebut dapat meningkatkan efisiensi penguraian zat organik, deterjen serta mempercepat proses nitrifikasi, sehingga efisiensi penghilangan ammonia menjadi lebih besar. Proses ini sering di namakan Aerasi Kontak (Contact Aeration).   Dari bak aerasi, air dialirkan ke bak pengendap akhir. Di dalam bak ini lumpur aktif yang mengandung massa mikroorganisme diendapkan dan dipompa kembali ke bagian inlet bak aerasi dengan pompa sirkulasi lumpur.  Sedangkan air limpasan (over flow) dialirkan ke bak khlorinasi. Di dalam bak kontaktor khlor ini air limbah dikontakkan dengan senyawa khlor untuk membunuh mikroorganisme patogen. Dengan kombinasi proses anaerob dan aerob tersebut selain dapat menurunkan zat organik (BOD, COD), ammonia, deterjen, padatan tersuspensi (SS), phospat dan lainnya. Dengan adanya proses pengolahan lanjut tersebut konsentrasi COD dalam air olahan yang dihasilkan relatif rendah yakni sekitar 60 ppm. Air olahan, yakni air yang keluar setelah proses khlorinasi dapat langsung dibuang ke sungai atau saluran umum.  

III. KESIMPULAN 
Pengolahan limbah cair tahu dengan menggunakan proses biofilter anaerob memiliki beberapa keunggulan dari proses pengolahan lain nya yaitu pengelolaannya sangat mudah, biaya operasinya rendah dibandingkan dengan proses lain, lumpur yang dihasilkan relatif sedikit, suplai udara untuk aerasi relatif kecil, dapat digunakan untuk air limbah dengan beban BOD yang cukup besar, dan dapat menghilangan padatan tersuspensi (SS) dengan baik.


DAFTAR PUSTAKA 
Andry. D,  2008.  Pengolahan Limbah  Tahu  Cair  dengan Sistem Lumpur  Aktif   (Activated  Sludge) Menggunakan Bioreaktor  di  LIPI

Said, N.I dan Wahjono, D.H, 1999 Teknologi Pengolahan Air Limbah  Tahu-Tempe dengan Proses Biofilter Anaerob dan Aerob 

Read more »

Kamis, 24 Maret 2011

Langkah sederhana dukung "Earth Hour" 2011

Jakarta (13/03)- Kampanye perubahan iklim global yang diinisiasi WWF, Earth Hour akan kembali digelar. Tahun ini adalah tahun ketiga pelaksanaan Earth Hour di Indonesia. Inisiatif ini mengajak individu, komunitas, praktisi bisnis, dan pemerintahan di seluruh dunia untuk mematikan lampu dan peralatan elektronik yang tidak dipakai selama satu jam.
Earth Hour 2011 jatuh pada hari Sabtu 26 Maret 2011 pukul 20.30-21.30. Selain mengajak warga dunia untuk mematikan lampu secara sukarela pada waktu tersebut, kampanye Earth Hour kali ini juga bertujuan mendorong perubahan gaya hidup. Pesan kampanye Earth Hour 2011 tersebut direpresentasikan lewat simbol 60 +.
Pada intinya, kampanye ini bertujuan untuk mengingatkan setiap individu bahwa bergaya hidup hemat energi tidak cukup hanya dengan berpartisipasi di Earth Hour saja, lebih jauh lagi, aksi sederhana itu harus pula diikuti dengan perilaku sehari-hari untuk secara efektif mengurangi gas rumah kaca serta menerapkan gaya hidup ramah lingkungan.
Sebagai wujud partisipasi Anda pada Earth Hour 2011, berikut tujuh langkah sederhana yang dapat Anda lakukan:
  1. Daftarkan dukungan dan partisipasi Anda dihttp://www.wwf.or.id/earthhour. Melalui petisi global ini, Anda secara tertulis menyatakan komitmen untuk berpartisipasi mematikan lampu selama satu jam saat Earth Hour serempak dilaksanakan.
  2. Ikut membantu menyerbarluaskan informasi tersebut ke jejaring Anda. Unduh materi kampanye Earth Hour 2011 dihttp://www.earthhour.wwf.or.id/download2011.php
  3. Bergabung bersama pendukung EARTH HOUR di seluruh Indonesia di:
  4. Mematikan lampu dan peralatan elektronik lainnya pada Sabtu, 26 Maret 2011 pukul 20.30-21.30
  5. Aktif memposting artikel Anda di blog Earth Hour:http://earthhour.wwf.or.id/post_article.php
  6. Kreasikan lampion “Earth Hour” Anda seraya menyebarkan pesan lingkungan. Kunjungi tautan berikut:http://www.earthhour.org/kids/MakeALantern.aspx
  7. Unggah foto dan video momen Earth Hour Anda di flickr dan YouTube Earth Hour Indonesia, dengan mengirimkannya ke:earthhourindonesia@gmail.com
Jadi bagian dari aksi global untuk perubahan iklim.
“Matikan lampu pada 26 Maret 2011 selama satu jam, pukul 20.30-21.30...
Setelah satu jam, jadikan gaya hidup.”
Read more »

Hari Air Sedunia: Air dan Permasalahanya

Hari Air Sedunia atau World Water Day dan sering pula disebut sebagai World Day for Water merupakan hari perayaan yang ditujukan untuk menarik perhatian masyarakat dunia (internasional) akan pentingnya air bagi kehidupan serta untuk melindungi pengelolaan sumber daya air secara berkelanjutan. Peringatan Hari Air Sedunia dilaksanakan setiap tahunnya pada tanggal 22 Maret. Inisiatif peringatan Hari Air Sedunia dicetuskan kali pertama saat digelar United Nations Conference on Environment and Development (UNCED) atau Konferensi Bumi oleh PBB di Rio de Janeiro pada tahun 1992
Kita mungkin beranggapan bahwa air yang kita pakai ada terus-menerus dari sumbernya tidak akan habis. Ada fakta seputar air yang menarik mengenai air di bumi ini yaitu jumlah total air yang ada di bumi ini saat ini relatif sama dengan jumlah total air saat bumi tercipta. Jumlahnya memang sama tapi yang berubah adalah bentuknya. Akan tetapi dari tahun ketahun kualias air tersebut terus menurun akibat adanya pencemaran. 
Menurut data, 70% permukaan bumi adalah air, yang mana dari semua air yang ada dimuka bumi hanya 3% yang merupakan air tawar dan sisanya 97 % merupakan air asin. Prosentasi air tawar tadi terbagi menjadi beberapa bentuk, yakni es, air tanah, air permukaan dan uap air, yang mana tidak semua air tawar layak untuk dijadikan air minum. 
Ketergantungan manusia akan air sampai sekarang tidak bisa tergantikan . Kita mulai dari bangun pagi hingga tidur lagi tidak terlepas dari kebutuhan akan air, coba dihitung sendiri jumlahnya dari minum, mandi, mencuci dan kegiatan-kegiatan lainnya. Itu yang dihitung baru untuk kita sendiri belum lagi untuk seluruh penduduk di dunia ini saat ini. Dan bayangkan berapa banyak air yang dibutuhkan penduduk dunia 10, 20 atau 50 tahun mendatang, dengan pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi.
Kondisi dimana kebutuhan akan air terus meningkat setiap tahunnya ini, berbanding terbalik dengan kondisi kualitas air yang semakin menurun, akibat dari pencemaran. Kondisi ini tentu akan mengancam pemenuhan kebutuhan akan air dimasa yang akan datang. 
Di daerah Banjarmasin pemanfaatan air sungai pun kian terbatas, karena kadar pencemar yang telah melewati ambang batas, contohnya sungai Martapura pada tahun 2008 kandungan mercury (Hg) mencapai 5,876 padahal ambang batas normalnya hanya 0.001, besi (Fe) mencapai 16,209 ambang batas normalnya 0,3, dan Timbal (Pb) mencapai 0,125 ambang batas normal 0,3. Kandungan logam berat ini tidak akang hilang jika air hanya dipanaskan saja. 
Permasalahan air di kota besar tidak hanya mengenai kebutuhan akan air untuk keperluan kegiatan sehari-hari, tetapi juga masalah penanganan genangan air hujan. Air hujan yang seharusnya mengalir memalalui got atau saluran drainase lainnya, terhalang oleh tumpukan sampah, atau bahkan bangunan yang berdiri tidak sesuai tempatnya, sehingga mengakibatkan genangan. Yang mana genangan-genangan air ini akan mengurangi estetika keindahan, bahkan dalam waktu yang lama akan menimbulkan penyakit. Belum lagi jika curah hujan tinggi sehingga dapat menimbulkan banjir yang tentu saja akan menimbulkan masalah baru.

Read more »

Senin, 21 Maret 2011

Hari Hutan Sedunia: Hutan, Sumber Kehidupan

Hari Hutan Sedunia?? Ada yang tau ga nih apa maksudnya??
Yupz Hari Hutan Sedunia emang ga sepopuler dengan Hari Bumi (22 April) tau Hari Lingkungan Hidup (5 Juni) yang banyak dirayain ama kalangan aktivis kampus atau organisasi yang cinta akan lingkungan.

Hari Hutan Sedunia sebenarnya sudah dirayakan oleh masyarakat dunia sekitar 30 tahun belakangan ini. Tanggal perayaannya adalah 20 Maret tp ada beberapa sumber yang bilang 21 Maret, tp disini kita bukan mendebatkan masalah tanggal tersebut tapi bagaimana kita merefleksikan yang namanya Hari Hutan di kehidupan kita.

Hutan = Air
Hidup kita tidak akan pernah lepas dengan namanya air, saking pentingnya masyarakat dunia biasanya juga merayakan  Hari Air Sedunia setiap tanggall 22 Maret. Trus apa hubungannya hutan dengan air?? kita tau sendiri Hutan merupakan tempat cadangan air tanah yg cukup besar, jika hutan tersebut telah rusak maka cadangan air juga akan bekurang bahkan pada musim penghujan akan menyebabkan banjir dan tanah longsor yang disebabkan oleh berkurangnya kekuatan tanah untuk menyimpan air efek dari rusaknya hutan.

Hutan = O2
Kita bernapas dengan menghirup oksigen dan menghasilkan karbon diosida, pasti semua sudah tau, dan passti sudah tau juga siapa yang menghasilkan oksige buat kita tersebut?? Tanaman,  yupz itu merupakan salah satu penghasil oksigen terbesar. Nah sekarang tanaman tersebut semakin berkurang (efek berkurangnya luasan huta). apakah kalian bisa membayangkan suatu waktu nanti hutan telah habis siapa lagi yang menghasilkan oksigen buat kita??

Luas Hutan Semakin Berkurang.
Yup emang sudah jadi rahasia umum luasan hutan yang ada di dunia semakin tahun semakin berkurang, baik itu sengaja dilakukan oleh manusia atau pun memang karena alam. Tapi faktor yang disenagaja oleh manusia lah yang sangat meraja lela, baik itu pembukaan hutan untuk perumahan, perusahaan, pertanian, perkebuhan bahkan pertambangan, yang tentunyatidak akan bisa kita kembalikan seperti semula lagi.

Dari berbagai sumber.
Read more »

Selasa, 15 Maret 2011

Sebuah Cerita

22 tahun sudah dari hari itu, tepat dimana seorang anak manusia terlahir dalam keadaan sehat sempurna. Lahir dari seorang ibu rumah tangga biasa yang cuma bisa menunggu nafkah dari suami tercinta. Suaminya pun juga bukan siapa-siapa, cuma seorang buruh di sebuah perkebunan yang cukup berjaya di masanya.

Sekarang, sungguh sangatlah berbeda dari yang diharapkan oleh kedua orang tuanya apalagi Dia. Sejak umur kurang dari 3 tahun sudah berpisah dengan Ibu dan adiknya karena hal yang masih tak bisa dimengertinya sampai sekarang. Tak sampai disitu yang Ayah pun meninggalkannya untuk selamanya ketika umurnya masih kurang dari 5 tahun. Mungkin itu lah suratan takdir untuknya dan keluarga kecilnya.

Sejak hari kepergian Ayahnya, Dia cuma bisa tinggal bersama Kakek Neneknya yang masih setia merawatnya hingga umurlah yang memisahkan mereka. Itulah perjalanan nasib seseorang yang telah ditentukan sejak Dia masih dalam kandungan.

Sekarang, dia sudah cukup dewasa, sudah bisa membedakan baik buruk suatu perbuatan, tapi masih perlu akan sebuah bimbingan dan peringatan. 

Ayah, Ibu, Kakek, Nenek dan semuanya, meskipun kalian ada jauh disana do'akan lah anak keturunanmu ini agar jadi manusia yang berguna, yang bisa membuat kalian bangga akan keberadaan dirinya. Jangan biarkan dia terjerumus kedalam jurang kenistaan yang akan membawanya kedalam suatu ketidakpastian.

Yang terakhir ku panjatkan syukur kepada Allah yang telah mengkaruniakan kesehatan, riski dan kesempatan untuk saya hingga bisa hidup sampai sekarang ini.

yup, tanpa lilin, tanpa kue, dan tanpa apa-apa..
SELAMAT ULANG TAHUN UNTUK SAYA.


Terimakasih Kepada Semua orang yang telah bersedia meluangkan waktu dan tenaga untuk ku..
Jasa kalian takan mungkin bisa ku balas sepenuhnya, tp aku berjanji akan membuat kalian bangga, dan tidak kecewa telah merawatku..


Banjarbaru, 15 April 2011
(Renungan akan sebuah pengorbanan)
Read more »

Selasa, 01 Maret 2011

EARTH HOUR: Sebuah Petisi Global

Isu utama
Perubahan iklim merupakan salah satu ancaman kehidupan di Bumi yang paling signifikan. Salah satu cara untuk menghambat percepatan pemanasan global adalah dengan mengajak setiap individu melakukan perubahan gaya hidup. WWF mengajak publik untuk melakukan perubahan gaya hidup yang sederhana dan murah, yaitu hemat energi.  

Ketergantungan manusia kepada listrik dari masa ke masa semakin meningkat. Sementara, pembangkit listrik yang mayoritas dibangun di semua negara berbahan bakar fosil (minyak bumi, batu bara, dan gas alam) yang notabene mengeluarkan CO2 atau gas rumah kaca dan telah terbukti secara ilmiah berakibat langsung terhadap kenaikan dramatis temperatur rata-rata Bumi. Hal itu menyebabkan naiknya permukaan air laut, perubahan iklim, dan potensi kepunahan yang besar terhadap keanekaragaman hayati. Dampak pemanasan global ini sudah dipastikan akan mempengaruhi lingkungan hidup yang menjadi tempat hidup kita.

Sebagai negara berkembang yang banyak bergantung pada potensi sumber daya alam dan membutuhkan listrik untuk mendukung pembangunan, Indonesia harus menjaga kebutuhan ekstraksi alamnya agar tidak berkontribusi besar menjadi salah satu pengemisi terbesar di dunia, dan tetap dapat melanjutkan upaya memenuhi kebutuhan penduduk yang makin besar setiap tahun, termasuk dari sisi energi





Solusi
Diperlukan suatu kegiatan yang bertujuan mengajak masyarakat luas untuk berpartisipasi melakukan aksi kecil yang dapat membawa perubahan besar.  

Apa itu EARTH HOUR ?
EARTH HOUR adalah salah satu kampanye WWF, organisasi konservasi terbesar di dunia, yang berupa inisiatif global untuk mengajak individu, komunitas, praktisi bisnis, dan pemerintahan di seluruh dunia untuk turut serta mematikan lampu dan peralatan elektronik yang sedang tidak dipakai selama 1 jam, pada setiap hari Sabtu di minggu ke-3 bulan Maret setiap tahunnya. Tahun ini, Earth Hour dilaksanakan pada tanggal 26 Maret 2011 pukul 20.30 - 21.30 (waktu setempat).  

EARTH HOUR berawal dari kampanye kolaborasi antara WWF-Australia, Fairfax Media, dan Leo Burnett untuk kota Sydney, Australia, dengan tujuan mengurangi gas rumah kaca di kota tersebut sebanyak 5% pada tahun 2007. Keberhasilan kampanye ini diharapkan dapat diadopsi oleh masyarakat, komunitas, bisnis, serta pemerintah lain di seluruh dunia sehingga seluruh warga dunia dapat menunjukkan bahwa sebuah aksi individu yang sederhana sekalipun bila dilakukan secara massal akan membuat kehidupan kita di Bumi menjadi lebih baik.  

Apa pengaruh EARTH HOUR?
Pada tahun 2008, 50 juta orang di 35 negara mematikan lampunya dalam aksinya mendukung EARTH HOUR.
Pada tanggal 28 Maret 2009, ratusan juta orang di lebih dari 4000 kota besar dan kecil di 88 negara di seluruh dunia mematikan lampunya mendukung EARTH HOUR. EARTH HOUR 2009 dan 2010 menjadi gerakan lingkungan terbesar dalam sejarah.  



Apa target EARTH HOUR 2011?
Tujuan utama kampanye EARTH HOUR tahun ini masih sama dengan tahun-tahun sebelumnya, yaitu untuk melanjutkan target efisiensi energi dan perubahan gaya hidup di kota-kota besar di dunia dengan konsumsi listrik tinggi, dan berusaha mengaitkannya dengan potensi sumber energi baru terbarukan yang lebih bersih dan berdampak minimal pada lingkungan.  
Pada intinya, kampanye ini mengingatkan semua orang bahwa bergaya hidup hemat energi tidak cukup hanya dengan berpartisipasi di EARTH HOUR saja, tetapi aksi kecil ini harus terus dibuktikan setiap hari untuk secara efektif mengurangi gas rumah kaca, dan diikuti dengan mengubah gaya hidup yang lebih ramah lingkungan, seperti: menggunakan kendaraan umum atau bersepeda untuk bepergian, hemat air, menanam pohon, dan lain-lain

Dalam jangka panjang, diharapkan EARTH HOUR mengangkat dan memancing semangat kepemimpinan di semua sektor agar bisa diadaptasi oleh pemerintahan dan korporasi di negara-negara partisipan untuk secara signifikan memasukkan efisiensi energi dan penggunaan sumber energi baru terbarukan sebagai bagian dari kebijakan yang mereka miliki supaya penurunan emisi gas rumah kaca bisa dilakukan secara komprehensif.

Jadi EARTH HOUR tidak bisa berhenti di 1 jam saja, melainkan diharapkan bisa diadaptasi oleh pemerintahan di negara-negara partisipan dan publik yang telah berkomitmen menjadi partisipan.  



THIS EARTH HOUR, GO BEYOND THE HOUR
Turn off your lights for EARTH HOUR, then keep taking action to make a difference


Setelah 1 Jam, Jadikan Gaya Hidup!

Target :
Mencapai lebih dari 1 milyar orang di seluruh dunia di lebih dari 5000 kota.
Melibatkan komunitas-komunitas di lebih dari 6000 kota kecil dan kotamadya serta bekerjasama dengan banyak massa.
Mengubah gaya hidup masyarakat menjadi lebih ramah lingkungan.
Memberikan mandat dari total dukungan yang terkumpul kepada para pemimpin dunia sehingga dapat membuat perubahan yang berarti.

EARTH HOUR Indonesia - Jakarta

Kenapa Jakarta?
Konsumsi energi Listrik di Indonesia terfokus di Jawa - Bali atau sebesar 78% dari total keseluruhan konsumsi listrik nasional, karena 68% konsumennya berada di pulau Jawa-Bali. Bagian Indonesia yang lain mendapatkan porsi yang lebih kecil.  

Berdasarkan data konsumsi listrik tahun 2008, total 29.605 GWH atau 23% total konsumsi listrik Indonesia, terfokus di DKI Jakarta dan Tangerang. 
Pendistribusiannya ke beberapa sektor terbagi menjadi:

Rumah tangga : 33%
Bisnis/perkantoran serta gedung komersial : 30%
Sektor industri : 30% (kebanyakan di wilayah Tangerang)
Gedung pemerintahan : 3%
Fasilitas publik dan sektor sosial : 4%
Total keseluruhan konsumsi listrik sebesar 29.605 GWH atau sama dengan 26,4 juta ton CO2 (Riset DJLPE 2004-2006 tentang emisi CO2 dari produksi listrik: 0,891/MWh) 

Seberapa besar pengaruh EARTH HOUR bagi Jakarta?
Dengan mematikan lampu-lampu dan alat elektronik yang tidak terpakai selama 1 jam dapat memberikan kontribusi kepada penghematan listrik di Jakarta serta mendukung program efisiensi energi yang diinisiasi pemerintah pada pukul 17.00 - 22.00. 

Apabila 10% penduduk Jakarta berpartisipasi  dalam EARTH HOUR, maka Jakarta dapat menghemat konsumsi listriknya sebesar 300MWh, yakni setara dengan:
Mematikan 1 pembangkit listrik dan menyalakan 900 desa
Menghemat 267,3 ton CO2
Menghemat lebih dari 267 pohon (1 pohon mampu menyerap 1 ton CO2 dalam 20 tahun masa hidupnya)
Persediaan O2 untuk lebih dari 534 orang (1 pohon mampu memberikan O2 bagi 2 orang dalam 20 tahun masa hidupnya)
Apabila (300MWh = 1.080.000MJ) X Rp 200/MJ = menghemat hingga Rp 216.600.000,-
** 10% penduduk Jakarta diasumsikan 700 ribu orang mematikan 2 lampu setiap rumah. 



EARTH HOUR merupakan momentum strategis untuk :

Mengingatkan masyarakat bahwa terjadinya perubahan iklim juga berasal dari penggunaan pembangkit listrik berbahan bakar fosil
Mempromosikan energi efisiensi di kota dengan populasi dan konsumsi listrik yang boros.
Menciptakan dan memicu kesadaran masyarakat tentang gaya hidup hemat energi di kota-kota besar di Jawa-Bali, krisisnya pasokan serta distribusi listrik, dan juga potensi sumber-sumber listrik di Indonesia yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat lokal, dalam perspektif yang lebih luas juga dapat memberikan stimulasi perubahan perilaku serta insentif bagi perekonomian.

Apakah ada kebijakan yang mendukung EARTH HOUR Indonesia?

UU no.30 Tahun 2007 mengenai Energi
Instruksi presiden no.5 tahun 2006 mengenai kebijakan efisiensi energi
Instruksi Presiden no.5 tahun 2005 mengenai efisiensi energi
Instruksi Presiden no.2 tahun 2008 mengenai efisiensi energy dan air
Peraturan Gubernur no.70 tahun 2009 mengenai konservasi energi
Instruksi Gubernur DKI Jakarta no.73 tahun 2008 tentang Implementasi energi dan efisiensi air.
Kebijakan Gubernur DKI Jakarta no.33 tahun 2008 tentang kriteria pemanfaatan energi dalam bangunan berpendingin udara
Peraturan Pemerintah lainnya mengenai Perubahan Iklim dari Departemen terkait dan Dewan Nasional Perubahan Iklim.



Tujuan Kampanye EARTH HOUR 2011
  1. Menjaring sebanyak-banyaknya individu, rumah tangga, dan bisnis untuk ikut mematikan lampu sebagai simbol kontribusi mereka terhadap perubahan iklim
  2. Mengedukasi masyarakat mengenai ancaman pemanasan global dan apa yang bisa setiap individu lakukan untuk membuat suatu perubahan dalam kehidupan mereka sehari-hari dalam mengurangi emisi mereka
  3. Menjaring partisipasi korporasi untuk mengomunikasikan EARTH HOUR, baik staf maupun jejaring eksternal untuk berkomitmen mematikan lampunya pada jam yang ditentukan dan melakukan perubahan kebijakan dalam pengunaan energi
  4. Mengajak masyarakat untuk melakukan perubahan gaya hidup menjadi lebih ramah lingkungan
  5. Memberikan preseden baik agar EARTH HOUR dilakukan setiap tahun
  6. Mengukur perubahan emisi gas rumah kaca di Jakarta
  7. Memperoleh kurang lebih 500,000 orang pendukung EARTH HOUR, melalui kampanye online EARTH HOUR Indonesia di web, facebook twitter, dan mailing list
  8. Kegiatan komunitas masyarakat di Jakarta dan 4 kota besar lainnya di wilayah Jawa-Bali (Bandung, Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Malang, Bali)
  9. Dukungan dari Walikota 5 wilayah DKI Jakarta, Gubernur DKI Jakarta, Presiden, Menteri Lingkungan Hidup, dan Dewan Nasional Perubahan Iklim
  10. Dukungan dari pemerintah daerah dan publik di kota-kota besar lain yang menjadi target EARTH HOUR
  11. Ikon yang dimatikan: monumen - monument terkenal di Jakarta dan gedung pemerintahan di Jakarta dan sekitarnya
Pesan Kampanye
Matikan Lampu pada Sabtu 26, Maret 2011, pukul 20.30 - 21.30 (waktu setempat). Kami mengharapkan jutaan orang di seluruh dunia mematikan lampunya selama 1 jam sebagai pernyataan global. Tunjukkan bahwa kamu peduli perubahan iklim. Tindakan kecil dapat membuat perubahan besar.

Target Audience
1. Pemerintah
a. Pemerintah propinsi DKI Jakarta & pemerintah daerah di propinsi Jawa - Bali
b. Sekretariat Kepresidenan, KemenLH, KemenESDM, DNPI, DEN, PLN/Indonesia Power

Pesan:
EARTH HOUR DIADAPTASI OLEH PEMERINTAH
-> Seperti halnya Car Free Day yang disadari kebutuhannya oleh para pembuat kebijakan kota dan publik yang tinggal di kota-kota tersebut.

2. Sektor Komersial (Bisnis/Perkantoran dan Mal
Pesan:
MATIKAN LAMPU & AC
-> Earth Hour adalah pemicu dan bukti perubahan yang mudah dilakukan dan murah
-> Gerakan awal untuk Green Office dan menurunkan emisi CO2 dalam jangka panjang

Rumah Tangga Kalangan Menengah ke Atas
Pesan:
MATIKAN LAMPU & ALAT ELEKTRONIK YANG TIDAK SEDANG DIPAKAI
-> Perubahan gaya hidup - tidak hanya hemat energi saja tetapi juga bergerak ke arah hidup cerdas dengan sumber daya dan pengelolaan sampah.

Read more »

 
Powered by Blogger