Tabloid PULSA

Kamis, 24 Maret 2011

Langkah sederhana dukung "Earth Hour" 2011

Jakarta (13/03)- Kampanye perubahan iklim global yang diinisiasi WWF, Earth Hour akan kembali digelar. Tahun ini adalah tahun ketiga pelaksanaan Earth Hour di Indonesia. Inisiatif ini mengajak individu, komunitas, praktisi bisnis, dan pemerintahan di seluruh dunia untuk mematikan lampu dan peralatan elektronik yang tidak dipakai selama satu jam.
Earth Hour 2011 jatuh pada hari Sabtu 26 Maret 2011 pukul 20.30-21.30. Selain mengajak warga dunia untuk mematikan lampu secara sukarela pada waktu tersebut, kampanye Earth Hour kali ini juga bertujuan mendorong perubahan gaya hidup. Pesan kampanye Earth Hour 2011 tersebut direpresentasikan lewat simbol 60 +.
Pada intinya, kampanye ini bertujuan untuk mengingatkan setiap individu bahwa bergaya hidup hemat energi tidak cukup hanya dengan berpartisipasi di Earth Hour saja, lebih jauh lagi, aksi sederhana itu harus pula diikuti dengan perilaku sehari-hari untuk secara efektif mengurangi gas rumah kaca serta menerapkan gaya hidup ramah lingkungan.
Sebagai wujud partisipasi Anda pada Earth Hour 2011, berikut tujuh langkah sederhana yang dapat Anda lakukan:
  1. Daftarkan dukungan dan partisipasi Anda dihttp://www.wwf.or.id/earthhour. Melalui petisi global ini, Anda secara tertulis menyatakan komitmen untuk berpartisipasi mematikan lampu selama satu jam saat Earth Hour serempak dilaksanakan.
  2. Ikut membantu menyerbarluaskan informasi tersebut ke jejaring Anda. Unduh materi kampanye Earth Hour 2011 dihttp://www.earthhour.wwf.or.id/download2011.php
  3. Bergabung bersama pendukung EARTH HOUR di seluruh Indonesia di:
  4. Mematikan lampu dan peralatan elektronik lainnya pada Sabtu, 26 Maret 2011 pukul 20.30-21.30
  5. Aktif memposting artikel Anda di blog Earth Hour:http://earthhour.wwf.or.id/post_article.php
  6. Kreasikan lampion “Earth Hour” Anda seraya menyebarkan pesan lingkungan. Kunjungi tautan berikut:http://www.earthhour.org/kids/MakeALantern.aspx
  7. Unggah foto dan video momen Earth Hour Anda di flickr dan YouTube Earth Hour Indonesia, dengan mengirimkannya ke:earthhourindonesia@gmail.com
Jadi bagian dari aksi global untuk perubahan iklim.
“Matikan lampu pada 26 Maret 2011 selama satu jam, pukul 20.30-21.30...
Setelah satu jam, jadikan gaya hidup.”
Read more »

Hari Air Sedunia: Air dan Permasalahanya

Hari Air Sedunia atau World Water Day dan sering pula disebut sebagai World Day for Water merupakan hari perayaan yang ditujukan untuk menarik perhatian masyarakat dunia (internasional) akan pentingnya air bagi kehidupan serta untuk melindungi pengelolaan sumber daya air secara berkelanjutan. Peringatan Hari Air Sedunia dilaksanakan setiap tahunnya pada tanggal 22 Maret. Inisiatif peringatan Hari Air Sedunia dicetuskan kali pertama saat digelar United Nations Conference on Environment and Development (UNCED) atau Konferensi Bumi oleh PBB di Rio de Janeiro pada tahun 1992
Kita mungkin beranggapan bahwa air yang kita pakai ada terus-menerus dari sumbernya tidak akan habis. Ada fakta seputar air yang menarik mengenai air di bumi ini yaitu jumlah total air yang ada di bumi ini saat ini relatif sama dengan jumlah total air saat bumi tercipta. Jumlahnya memang sama tapi yang berubah adalah bentuknya. Akan tetapi dari tahun ketahun kualias air tersebut terus menurun akibat adanya pencemaran. 
Menurut data, 70% permukaan bumi adalah air, yang mana dari semua air yang ada dimuka bumi hanya 3% yang merupakan air tawar dan sisanya 97 % merupakan air asin. Prosentasi air tawar tadi terbagi menjadi beberapa bentuk, yakni es, air tanah, air permukaan dan uap air, yang mana tidak semua air tawar layak untuk dijadikan air minum. 
Ketergantungan manusia akan air sampai sekarang tidak bisa tergantikan . Kita mulai dari bangun pagi hingga tidur lagi tidak terlepas dari kebutuhan akan air, coba dihitung sendiri jumlahnya dari minum, mandi, mencuci dan kegiatan-kegiatan lainnya. Itu yang dihitung baru untuk kita sendiri belum lagi untuk seluruh penduduk di dunia ini saat ini. Dan bayangkan berapa banyak air yang dibutuhkan penduduk dunia 10, 20 atau 50 tahun mendatang, dengan pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi.
Kondisi dimana kebutuhan akan air terus meningkat setiap tahunnya ini, berbanding terbalik dengan kondisi kualitas air yang semakin menurun, akibat dari pencemaran. Kondisi ini tentu akan mengancam pemenuhan kebutuhan akan air dimasa yang akan datang. 
Di daerah Banjarmasin pemanfaatan air sungai pun kian terbatas, karena kadar pencemar yang telah melewati ambang batas, contohnya sungai Martapura pada tahun 2008 kandungan mercury (Hg) mencapai 5,876 padahal ambang batas normalnya hanya 0.001, besi (Fe) mencapai 16,209 ambang batas normalnya 0,3, dan Timbal (Pb) mencapai 0,125 ambang batas normal 0,3. Kandungan logam berat ini tidak akang hilang jika air hanya dipanaskan saja. 
Permasalahan air di kota besar tidak hanya mengenai kebutuhan akan air untuk keperluan kegiatan sehari-hari, tetapi juga masalah penanganan genangan air hujan. Air hujan yang seharusnya mengalir memalalui got atau saluran drainase lainnya, terhalang oleh tumpukan sampah, atau bahkan bangunan yang berdiri tidak sesuai tempatnya, sehingga mengakibatkan genangan. Yang mana genangan-genangan air ini akan mengurangi estetika keindahan, bahkan dalam waktu yang lama akan menimbulkan penyakit. Belum lagi jika curah hujan tinggi sehingga dapat menimbulkan banjir yang tentu saja akan menimbulkan masalah baru.

Read more »

Senin, 21 Maret 2011

Hari Hutan Sedunia: Hutan, Sumber Kehidupan

Hari Hutan Sedunia?? Ada yang tau ga nih apa maksudnya??
Yupz Hari Hutan Sedunia emang ga sepopuler dengan Hari Bumi (22 April) tau Hari Lingkungan Hidup (5 Juni) yang banyak dirayain ama kalangan aktivis kampus atau organisasi yang cinta akan lingkungan.

Hari Hutan Sedunia sebenarnya sudah dirayakan oleh masyarakat dunia sekitar 30 tahun belakangan ini. Tanggal perayaannya adalah 20 Maret tp ada beberapa sumber yang bilang 21 Maret, tp disini kita bukan mendebatkan masalah tanggal tersebut tapi bagaimana kita merefleksikan yang namanya Hari Hutan di kehidupan kita.

Hutan = Air
Hidup kita tidak akan pernah lepas dengan namanya air, saking pentingnya masyarakat dunia biasanya juga merayakan  Hari Air Sedunia setiap tanggall 22 Maret. Trus apa hubungannya hutan dengan air?? kita tau sendiri Hutan merupakan tempat cadangan air tanah yg cukup besar, jika hutan tersebut telah rusak maka cadangan air juga akan bekurang bahkan pada musim penghujan akan menyebabkan banjir dan tanah longsor yang disebabkan oleh berkurangnya kekuatan tanah untuk menyimpan air efek dari rusaknya hutan.

Hutan = O2
Kita bernapas dengan menghirup oksigen dan menghasilkan karbon diosida, pasti semua sudah tau, dan passti sudah tau juga siapa yang menghasilkan oksige buat kita tersebut?? Tanaman,  yupz itu merupakan salah satu penghasil oksigen terbesar. Nah sekarang tanaman tersebut semakin berkurang (efek berkurangnya luasan huta). apakah kalian bisa membayangkan suatu waktu nanti hutan telah habis siapa lagi yang menghasilkan oksigen buat kita??

Luas Hutan Semakin Berkurang.
Yup emang sudah jadi rahasia umum luasan hutan yang ada di dunia semakin tahun semakin berkurang, baik itu sengaja dilakukan oleh manusia atau pun memang karena alam. Tapi faktor yang disenagaja oleh manusia lah yang sangat meraja lela, baik itu pembukaan hutan untuk perumahan, perusahaan, pertanian, perkebuhan bahkan pertambangan, yang tentunyatidak akan bisa kita kembalikan seperti semula lagi.

Dari berbagai sumber.
Read more »

Selasa, 15 Maret 2011

Sebuah Cerita

22 tahun sudah dari hari itu, tepat dimana seorang anak manusia terlahir dalam keadaan sehat sempurna. Lahir dari seorang ibu rumah tangga biasa yang cuma bisa menunggu nafkah dari suami tercinta. Suaminya pun juga bukan siapa-siapa, cuma seorang buruh di sebuah perkebunan yang cukup berjaya di masanya.

Sekarang, sungguh sangatlah berbeda dari yang diharapkan oleh kedua orang tuanya apalagi Dia. Sejak umur kurang dari 3 tahun sudah berpisah dengan Ibu dan adiknya karena hal yang masih tak bisa dimengertinya sampai sekarang. Tak sampai disitu yang Ayah pun meninggalkannya untuk selamanya ketika umurnya masih kurang dari 5 tahun. Mungkin itu lah suratan takdir untuknya dan keluarga kecilnya.

Sejak hari kepergian Ayahnya, Dia cuma bisa tinggal bersama Kakek Neneknya yang masih setia merawatnya hingga umurlah yang memisahkan mereka. Itulah perjalanan nasib seseorang yang telah ditentukan sejak Dia masih dalam kandungan.

Sekarang, dia sudah cukup dewasa, sudah bisa membedakan baik buruk suatu perbuatan, tapi masih perlu akan sebuah bimbingan dan peringatan. 

Ayah, Ibu, Kakek, Nenek dan semuanya, meskipun kalian ada jauh disana do'akan lah anak keturunanmu ini agar jadi manusia yang berguna, yang bisa membuat kalian bangga akan keberadaan dirinya. Jangan biarkan dia terjerumus kedalam jurang kenistaan yang akan membawanya kedalam suatu ketidakpastian.

Yang terakhir ku panjatkan syukur kepada Allah yang telah mengkaruniakan kesehatan, riski dan kesempatan untuk saya hingga bisa hidup sampai sekarang ini.

yup, tanpa lilin, tanpa kue, dan tanpa apa-apa..
SELAMAT ULANG TAHUN UNTUK SAYA.


Terimakasih Kepada Semua orang yang telah bersedia meluangkan waktu dan tenaga untuk ku..
Jasa kalian takan mungkin bisa ku balas sepenuhnya, tp aku berjanji akan membuat kalian bangga, dan tidak kecewa telah merawatku..


Banjarbaru, 15 April 2011
(Renungan akan sebuah pengorbanan)
Read more »

Selasa, 01 Maret 2011

EARTH HOUR: Sebuah Petisi Global

Isu utama
Perubahan iklim merupakan salah satu ancaman kehidupan di Bumi yang paling signifikan. Salah satu cara untuk menghambat percepatan pemanasan global adalah dengan mengajak setiap individu melakukan perubahan gaya hidup. WWF mengajak publik untuk melakukan perubahan gaya hidup yang sederhana dan murah, yaitu hemat energi.  

Ketergantungan manusia kepada listrik dari masa ke masa semakin meningkat. Sementara, pembangkit listrik yang mayoritas dibangun di semua negara berbahan bakar fosil (minyak bumi, batu bara, dan gas alam) yang notabene mengeluarkan CO2 atau gas rumah kaca dan telah terbukti secara ilmiah berakibat langsung terhadap kenaikan dramatis temperatur rata-rata Bumi. Hal itu menyebabkan naiknya permukaan air laut, perubahan iklim, dan potensi kepunahan yang besar terhadap keanekaragaman hayati. Dampak pemanasan global ini sudah dipastikan akan mempengaruhi lingkungan hidup yang menjadi tempat hidup kita.

Sebagai negara berkembang yang banyak bergantung pada potensi sumber daya alam dan membutuhkan listrik untuk mendukung pembangunan, Indonesia harus menjaga kebutuhan ekstraksi alamnya agar tidak berkontribusi besar menjadi salah satu pengemisi terbesar di dunia, dan tetap dapat melanjutkan upaya memenuhi kebutuhan penduduk yang makin besar setiap tahun, termasuk dari sisi energi





Solusi
Diperlukan suatu kegiatan yang bertujuan mengajak masyarakat luas untuk berpartisipasi melakukan aksi kecil yang dapat membawa perubahan besar.  

Apa itu EARTH HOUR ?
EARTH HOUR adalah salah satu kampanye WWF, organisasi konservasi terbesar di dunia, yang berupa inisiatif global untuk mengajak individu, komunitas, praktisi bisnis, dan pemerintahan di seluruh dunia untuk turut serta mematikan lampu dan peralatan elektronik yang sedang tidak dipakai selama 1 jam, pada setiap hari Sabtu di minggu ke-3 bulan Maret setiap tahunnya. Tahun ini, Earth Hour dilaksanakan pada tanggal 26 Maret 2011 pukul 20.30 - 21.30 (waktu setempat).  

EARTH HOUR berawal dari kampanye kolaborasi antara WWF-Australia, Fairfax Media, dan Leo Burnett untuk kota Sydney, Australia, dengan tujuan mengurangi gas rumah kaca di kota tersebut sebanyak 5% pada tahun 2007. Keberhasilan kampanye ini diharapkan dapat diadopsi oleh masyarakat, komunitas, bisnis, serta pemerintah lain di seluruh dunia sehingga seluruh warga dunia dapat menunjukkan bahwa sebuah aksi individu yang sederhana sekalipun bila dilakukan secara massal akan membuat kehidupan kita di Bumi menjadi lebih baik.  

Apa pengaruh EARTH HOUR?
Pada tahun 2008, 50 juta orang di 35 negara mematikan lampunya dalam aksinya mendukung EARTH HOUR.
Pada tanggal 28 Maret 2009, ratusan juta orang di lebih dari 4000 kota besar dan kecil di 88 negara di seluruh dunia mematikan lampunya mendukung EARTH HOUR. EARTH HOUR 2009 dan 2010 menjadi gerakan lingkungan terbesar dalam sejarah.  



Apa target EARTH HOUR 2011?
Tujuan utama kampanye EARTH HOUR tahun ini masih sama dengan tahun-tahun sebelumnya, yaitu untuk melanjutkan target efisiensi energi dan perubahan gaya hidup di kota-kota besar di dunia dengan konsumsi listrik tinggi, dan berusaha mengaitkannya dengan potensi sumber energi baru terbarukan yang lebih bersih dan berdampak minimal pada lingkungan.  
Pada intinya, kampanye ini mengingatkan semua orang bahwa bergaya hidup hemat energi tidak cukup hanya dengan berpartisipasi di EARTH HOUR saja, tetapi aksi kecil ini harus terus dibuktikan setiap hari untuk secara efektif mengurangi gas rumah kaca, dan diikuti dengan mengubah gaya hidup yang lebih ramah lingkungan, seperti: menggunakan kendaraan umum atau bersepeda untuk bepergian, hemat air, menanam pohon, dan lain-lain

Dalam jangka panjang, diharapkan EARTH HOUR mengangkat dan memancing semangat kepemimpinan di semua sektor agar bisa diadaptasi oleh pemerintahan dan korporasi di negara-negara partisipan untuk secara signifikan memasukkan efisiensi energi dan penggunaan sumber energi baru terbarukan sebagai bagian dari kebijakan yang mereka miliki supaya penurunan emisi gas rumah kaca bisa dilakukan secara komprehensif.

Jadi EARTH HOUR tidak bisa berhenti di 1 jam saja, melainkan diharapkan bisa diadaptasi oleh pemerintahan di negara-negara partisipan dan publik yang telah berkomitmen menjadi partisipan.  



THIS EARTH HOUR, GO BEYOND THE HOUR
Turn off your lights for EARTH HOUR, then keep taking action to make a difference


Setelah 1 Jam, Jadikan Gaya Hidup!

Target :
Mencapai lebih dari 1 milyar orang di seluruh dunia di lebih dari 5000 kota.
Melibatkan komunitas-komunitas di lebih dari 6000 kota kecil dan kotamadya serta bekerjasama dengan banyak massa.
Mengubah gaya hidup masyarakat menjadi lebih ramah lingkungan.
Memberikan mandat dari total dukungan yang terkumpul kepada para pemimpin dunia sehingga dapat membuat perubahan yang berarti.

EARTH HOUR Indonesia - Jakarta

Kenapa Jakarta?
Konsumsi energi Listrik di Indonesia terfokus di Jawa - Bali atau sebesar 78% dari total keseluruhan konsumsi listrik nasional, karena 68% konsumennya berada di pulau Jawa-Bali. Bagian Indonesia yang lain mendapatkan porsi yang lebih kecil.  

Berdasarkan data konsumsi listrik tahun 2008, total 29.605 GWH atau 23% total konsumsi listrik Indonesia, terfokus di DKI Jakarta dan Tangerang. 
Pendistribusiannya ke beberapa sektor terbagi menjadi:

Rumah tangga : 33%
Bisnis/perkantoran serta gedung komersial : 30%
Sektor industri : 30% (kebanyakan di wilayah Tangerang)
Gedung pemerintahan : 3%
Fasilitas publik dan sektor sosial : 4%
Total keseluruhan konsumsi listrik sebesar 29.605 GWH atau sama dengan 26,4 juta ton CO2 (Riset DJLPE 2004-2006 tentang emisi CO2 dari produksi listrik: 0,891/MWh) 

Seberapa besar pengaruh EARTH HOUR bagi Jakarta?
Dengan mematikan lampu-lampu dan alat elektronik yang tidak terpakai selama 1 jam dapat memberikan kontribusi kepada penghematan listrik di Jakarta serta mendukung program efisiensi energi yang diinisiasi pemerintah pada pukul 17.00 - 22.00. 

Apabila 10% penduduk Jakarta berpartisipasi  dalam EARTH HOUR, maka Jakarta dapat menghemat konsumsi listriknya sebesar 300MWh, yakni setara dengan:
Mematikan 1 pembangkit listrik dan menyalakan 900 desa
Menghemat 267,3 ton CO2
Menghemat lebih dari 267 pohon (1 pohon mampu menyerap 1 ton CO2 dalam 20 tahun masa hidupnya)
Persediaan O2 untuk lebih dari 534 orang (1 pohon mampu memberikan O2 bagi 2 orang dalam 20 tahun masa hidupnya)
Apabila (300MWh = 1.080.000MJ) X Rp 200/MJ = menghemat hingga Rp 216.600.000,-
** 10% penduduk Jakarta diasumsikan 700 ribu orang mematikan 2 lampu setiap rumah. 



EARTH HOUR merupakan momentum strategis untuk :

Mengingatkan masyarakat bahwa terjadinya perubahan iklim juga berasal dari penggunaan pembangkit listrik berbahan bakar fosil
Mempromosikan energi efisiensi di kota dengan populasi dan konsumsi listrik yang boros.
Menciptakan dan memicu kesadaran masyarakat tentang gaya hidup hemat energi di kota-kota besar di Jawa-Bali, krisisnya pasokan serta distribusi listrik, dan juga potensi sumber-sumber listrik di Indonesia yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat lokal, dalam perspektif yang lebih luas juga dapat memberikan stimulasi perubahan perilaku serta insentif bagi perekonomian.

Apakah ada kebijakan yang mendukung EARTH HOUR Indonesia?

UU no.30 Tahun 2007 mengenai Energi
Instruksi presiden no.5 tahun 2006 mengenai kebijakan efisiensi energi
Instruksi Presiden no.5 tahun 2005 mengenai efisiensi energi
Instruksi Presiden no.2 tahun 2008 mengenai efisiensi energy dan air
Peraturan Gubernur no.70 tahun 2009 mengenai konservasi energi
Instruksi Gubernur DKI Jakarta no.73 tahun 2008 tentang Implementasi energi dan efisiensi air.
Kebijakan Gubernur DKI Jakarta no.33 tahun 2008 tentang kriteria pemanfaatan energi dalam bangunan berpendingin udara
Peraturan Pemerintah lainnya mengenai Perubahan Iklim dari Departemen terkait dan Dewan Nasional Perubahan Iklim.



Tujuan Kampanye EARTH HOUR 2011
  1. Menjaring sebanyak-banyaknya individu, rumah tangga, dan bisnis untuk ikut mematikan lampu sebagai simbol kontribusi mereka terhadap perubahan iklim
  2. Mengedukasi masyarakat mengenai ancaman pemanasan global dan apa yang bisa setiap individu lakukan untuk membuat suatu perubahan dalam kehidupan mereka sehari-hari dalam mengurangi emisi mereka
  3. Menjaring partisipasi korporasi untuk mengomunikasikan EARTH HOUR, baik staf maupun jejaring eksternal untuk berkomitmen mematikan lampunya pada jam yang ditentukan dan melakukan perubahan kebijakan dalam pengunaan energi
  4. Mengajak masyarakat untuk melakukan perubahan gaya hidup menjadi lebih ramah lingkungan
  5. Memberikan preseden baik agar EARTH HOUR dilakukan setiap tahun
  6. Mengukur perubahan emisi gas rumah kaca di Jakarta
  7. Memperoleh kurang lebih 500,000 orang pendukung EARTH HOUR, melalui kampanye online EARTH HOUR Indonesia di web, facebook twitter, dan mailing list
  8. Kegiatan komunitas masyarakat di Jakarta dan 4 kota besar lainnya di wilayah Jawa-Bali (Bandung, Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Malang, Bali)
  9. Dukungan dari Walikota 5 wilayah DKI Jakarta, Gubernur DKI Jakarta, Presiden, Menteri Lingkungan Hidup, dan Dewan Nasional Perubahan Iklim
  10. Dukungan dari pemerintah daerah dan publik di kota-kota besar lain yang menjadi target EARTH HOUR
  11. Ikon yang dimatikan: monumen - monument terkenal di Jakarta dan gedung pemerintahan di Jakarta dan sekitarnya
Pesan Kampanye
Matikan Lampu pada Sabtu 26, Maret 2011, pukul 20.30 - 21.30 (waktu setempat). Kami mengharapkan jutaan orang di seluruh dunia mematikan lampunya selama 1 jam sebagai pernyataan global. Tunjukkan bahwa kamu peduli perubahan iklim. Tindakan kecil dapat membuat perubahan besar.

Target Audience
1. Pemerintah
a. Pemerintah propinsi DKI Jakarta & pemerintah daerah di propinsi Jawa - Bali
b. Sekretariat Kepresidenan, KemenLH, KemenESDM, DNPI, DEN, PLN/Indonesia Power

Pesan:
EARTH HOUR DIADAPTASI OLEH PEMERINTAH
-> Seperti halnya Car Free Day yang disadari kebutuhannya oleh para pembuat kebijakan kota dan publik yang tinggal di kota-kota tersebut.

2. Sektor Komersial (Bisnis/Perkantoran dan Mal
Pesan:
MATIKAN LAMPU & AC
-> Earth Hour adalah pemicu dan bukti perubahan yang mudah dilakukan dan murah
-> Gerakan awal untuk Green Office dan menurunkan emisi CO2 dalam jangka panjang

Rumah Tangga Kalangan Menengah ke Atas
Pesan:
MATIKAN LAMPU & ALAT ELEKTRONIK YANG TIDAK SEDANG DIPAKAI
-> Perubahan gaya hidup - tidak hanya hemat energi saja tetapi juga bergerak ke arah hidup cerdas dengan sumber daya dan pengelolaan sampah.

Read more »

 
Powered by Blogger