Tabloid PULSA

Kamis, 19 Maret 2009

IMTLI Ajarkan Cara Daur Ulang Kertas

Edukasi Zero Waste IMTLI dan Kementrian LH dalam Event Java Jazz Music Festival 2009

IMTLI (Ikatan Mahasiswa Teknik Lingkungan Indonesia) – periode ini kepengurusan dipegang oleh Mahasiswa Teknik Universitas Trisakti - memperkenalkan teknik daur ulang kertas yang sangat bermanfaat buat masyarakat luas. Teknik daur ulang kertas ini sangat sederhana dan cukup efektif bagi para pelajar, mahasiswa hingga karyawan dalam menyiasati kebutuhan kertas tulis sehari-hari. Perlu diketahui bahwa 20,5% total sampah warga Jakarta adalah sampah kertas !
IMTLI juga terlibat dalam acara International Java Jazz Music Festival pada tanggal 6-8 Maret 2009 dalam partisipasinya mempromosikan Zero Waste Management yang bekerjasama dengan Kementerian Lingkungan Hidup RI. Selama acara Java Jazz berlangsung, pihak IMTLI ikut terlibat dalam menampung ribuan sampah organik dan non-organik yang berasal dari ribuan pengunjung termasuk kalangan musisi. Kemudian sampah-sampah tersebut diproses menjadi aneka produk daur-ulang sampah. Tentunya produk tersebut bernilai ekonomis.


[Sampah yang berhasil dikumpulkan oleh IMTLI selama acara Java Jazz Festival 2009]

Sampah yang berhasil dikumpulkan oleh IMTLI selama acara Java Jazz Festival 2009
Di bawah ini dijelaskan cara dan alat yang dibutuhkan untuk daur-ulang kertas versi IMTLI, yakni sbb:

Alat-alat yang digunakan dalam pembuatan kertas daur ulang :

1. BLENDER, fungsinya untuk menghancurkan kertas menjadi bubur kertas, atau dapat juga dimodifikasi dengan alat penghancur yang lebih besar.
2. BINGKAI CETAKAN, terdiri dari 2 bingkai dengan ukuran yang sama. Salah satu bingkai dilapisi dengan kain kasa.
3. EMBER KOTAK, fungsinya sebagai tempat pencampuran bubur kertas dengan air, sekaligus sebagai wadah pencetakan.
4. ALAS CETAK, fungsinya untuk tempat pengeringan kertas daur ulang dari bingkai cetakan, sehingga bingkai cetakan dapat digunakan kembali. Alas cetak ini bisa berupa tripleks yang dilapisi kain katun atau juga dapat berupa matras yang biasa digunakan untuk alas tidur kemping.
5. SPONDS PENGHISAP, fungsinya untuk menghisap air pada waktu transfer dari bingkai cetakan ke alas cetak.
6. GELAS PENAKAR, fungsinya untuk menakar perbandingan antara bubur kertas dengan air. Alat ini tidak mutlak ada.
7. ALAT PRESS, fungsinya untuk mengepress kertas daur ulang agar serat-seratnya dapat lebih rapat. Alat ini dapat berupa dua papan kayu yang berukuran sama dengan bingkai cetak, yang keempat sudutnya diberi lubang. Selanjutnya masing-masing lubang diberi mur dan baut penjepit untuk mempertemukan kedua sisi papan kayu tersebut.
8. EMBER wadah bubur kertas.
9. KOMPOR & PANCI, fungsinya untuk merebus berbagai macam serat dan pewarna alam.
10. ALU & LUMPANG, fungsinya untuk menumbuk berbagai serat agar lebih halus.
11. SENDOK KAYU, fungsinya untuk mengadukberbagai campuran.
12. PISAU & GUNTING, fungsinya untuk memotong-motong serat tumbuhan.
13. SARINGAN TEH BESAR.
14. KAIN LAP.

Cara Pembuatan Kertas Daur Ulang:

1. Kertas bekas yang telah disobek-sobek sebesar perangko, direndam minimal 12 jam agar serat-seratnya menjadi lunak diresapi air. Perendaman dapat pula dibantu dengan perebusan untuk mempercepat proses peresapan air.
2. Kertas yang telah lemas direndam air / direbus, dihancurkan dengan blender. Dengan perbandingan 1 ; 4 (4 bagian air untuk 1 bagian kertas). Lama pemblenderan tidak lebih dari 1 menit, sebaiknya dilakukan 2 kali pemblenderan dengan interval 30 detik saja.
3. Bubur kertas yang diperoleh dari pemblenderan dikumpulkan dalam satu wadah. Selanjutnya dapat dilakukan pencucian untuk mengurangi kadar asamnya dengan cara menyaring bubur kertas pada kain yang agak lebar dan meletakkannya di atas ember berisi air. Dengan demikian bubur kertas dapat dicuci sekaligus memisahkan potongan potongan kertas yang mungkin belum hancur akibat pemblenderan.
4. Selanjutnya bubur kertas siap untuk diolah, dapat dicetak langsung maupun dilakukan pencampuran warna dan serat. Masukan bubur kertas yang hanya bercampur dengan warna saja, atau bercampur dengan serat saja, atau bercampur dengan pewarna dan serat maupun bubur kertas tanpa campuran, ke dalam ember kotak tempat cetakan. Perbandingan antara jumlah air dan bubur kertas tetap 4 : 1 (4 bagian air untuk 1 bagian bubur kertas). Aduk-aduk hingga campuran air dan bubur kertas merata.
5. Masukkan bingkai cetakan, dengan posisi bingkai cetak yang memakai kain kassa berada dibawah dan bingkai kosong dibagian atas sisi kain kassa. Masukkan hingga kedasar ember cetak, dengan hati-hati. Atur posisi bingkai cetak agar datar dan sejajar permukaan air. Kemudian angkat bingkai tersebut dengan hati-hati dalam posisi datar. Bubur kertas akan tercetak dipermukaan bingkai dengan bentuk seperti selembar kertas yang basah. Angkat bingkai penutup dengan cepat, jangan sampai airnya memerciki lembaran kertas yang masih basah tadi. Kemudian ditiriskan dalam posisi miring sekitar 30 derajat hingga airnya tinggal sedikit. Selanjutnya kertas basah tersebut siap untuk ditransfer ke atas permukaan alas cetak untuk dikeringkan.
6. Bingkai cetak dibalik, sehingga kertas basah menghadap ke alas cetak. Letakkan bingkai cetak dengan kertas basah tersebut pada alas cetak dengan hati-hati. Pada bagian atas bingkai cetak atau sisi sebaliknya dari kertas basah dapat dilakukan pengeringan dengan menggunakan spon. Selain untuk mempercepat pengeringan juga untuk mempermudah proses pemindahan kertas. Jika sudah cukup keringda bingkai cetak sudah dapat diangkat dari alas cetak, lakukan dengan hati-hati agar kertas tersebut tidak cacat.
7. Kertas yang telah dipindahkan ke alas cetak tinggal menunggu kering saja, tetapi sebaiknya tidak dijemur dibawah matahari langsung. Dapat juga diselingi dengan pengepresan sewaktu kertas belum kering, dengan cara lapisi setiap lembar kertas dengan kain dan tumpuk sampai beberapa lapis kemudian diletakkan diantara papan pengepresan, lakukan selama kira-kira 10 menit. Jika kertas sudah kering, pengepresan dilakukan selama 1 jam.

from :http://www.wargahijau.org/index.php?option=com_content&view=article&id=174:imtli-ajarkan-cara-daur-ulang-kertas&catid=7:green-product&Itemid=12

0 komentar:

 
Powered by Blogger