Tabloid PULSA

Rabu, 01 April 2009

Earth Hour 2009: 60 Menit Untuk Bumi Selamat

Untuk pertama kalinya Indonesia, khususnya Jakarta berperan serta dalam aksi global Earth Hour 2009. Aliran listrik di 5 ikon monumental DKI Jakata dipadamkan antara pukul 20.30 sampai 21.30. Lima ikon yang ikut dalam kampanye perubahan iklim global WWF tersebut yaitu Monas, Bundaran Hotel Indonesia, Gedung Balaikota Jakarta, Patung Pemuda, dan Air Mancur Arjuna Wiwaha.

Jakarta bergabung dengan 2.848 kota lainnya di 83 negara yang turut mendukung Earth Hour 2009. Seremoni Earth Hour Indonesia 2009 diselenggarakan di halaman Balaikota Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Sabtu (28/3/09), dibuka dengan sambutan Ketua Badan Pengurus WWF-Indonesia, Kemal Stamboel.
Dalam pidatonya, Kemal mengemukakan bahwa pemakaian listrik terbesar di Jakarta adalah dari sektor rumah tangga dan komersial. Ironisnya, sampai saat ini hanya 50 persen masyarakat Indonesia yang dapat menikmati layanan listrik. “Kesadaran seluruh masyarakat terutama di perkotaan termasuk Jakarta dalam menciptakan pola konsumsi listrik yang lebih efisien dapat memberikan kontribusi kepada pembangunan Indonesia secara menyeluruh dan berkelanjutan, dari Sabang sampai Merauke,” himbau Kemal.

Gubernur DKI Jakarta sekaligus duta Earth Hour Indonesia, Fauzi Bowo, juga mengutarakan hal serupa dalam sambutannya. Fauzi Bowo menegaskan pentingnya kampanye global Earth Hour ini sebagai momentum strategis yang perlu dilakukan secara terus menerus , konsisten, dan berkelanjutan, tidak hanya oleh warga Jakarta, tetapi juga seluruh masyarakat Indonesia. Dengan bersemangat Fauzi Bowo mengemukakan pentingnya budaya hemat energi, “Ini adalah sebagai bentuk kontribusi dalam menanggulangi perubahan iklim global, dan Jakarta harus menjadi pioneer di garis yang paling depan.”

Sejumlah artis ibukota juga terlihat menghadiri upacara pemadaman lampu tersebut, diantaranya Nugie, Davina serta duta Earth Hour Indonesia Charles Bonar Sirait. Aksi global Earth Hour diyakini Charles merupakan upaya yang tepat dalam mendidik masyarakat Indonesia untuk lebih menerapkan pola hidup hemat energi.”Budaya masyarakat Indonesia itu masih banyak yang mewah. Menurut saya, dengan adanya event ini masyarakat Indonesia bisa belajar untuk lebih cerdas lagi dalam menggunakan sumber energi kita yang memang terbatas.”

Menjelang detik-detik pemadaman lampu, Fauzi Bowo bersama dengan Ketua Badan Pengurus WWF-Indonesia, Kemal Stamboel ,serta wakil korporasi naik ke atas panggung untuk bersiap mematikan lampu di lima ikon monumental secara simbolik. Pemadaman dimulai di gedung Balaikota, dan diikuti dengan pemadaman empat ikon lainnya.

Selain lima titik yang menjadi ciri ibukota Jakarta, pemadaman lampu juga dilakukan di kantor-kantor yang berada di bawah pengelolaan Pemprov DKI, lebih dari 60 gedung mitra swasta, 200 kantor, dan 40 papan reklame. Earth Hour 2009 juga berhasil mendapat dukungan publik sekitar 20.000 orang yang bersedia untuk berpartisipasi mematikan lampu mereka pada jam tersebut.

Untuk menerangi gedung Balaikota, ratusan lilin dinyalakan di sekeliling angka “60”yang merupakan logo Earth Hour. Di tengah temaram cahaya lilin, undangan disuguhi dengan hiburan “hemat listrik” seperti musik akustik dari para supporter kehormatan WWF-Indonesia Nugie dan grup a capella Jamaica Cafe serta pemutaran film Earth Hour.

Direktur Program Iklim dan Energi WWF-Indonesia, Fitrian Ardiansyah saat ditemui usai penyelenggaraan Earth Hour mengutarakan optimismenya dalam pencapaian target WWF-Indonesia. Menurut data PLN, penghematan listrik mencapai 180 MW di Jawa Bali, dimana 50 MW nya dilakukan oleh warga DKI. Fitrian juga berharap, Earth Hour tidak akan menjadi perayaan megah semata yang berlalu tanpa kesan. “WWF berharap Earth Hour bukanlah kampanye 1 hari yang kemudian hilang. Tapi kedepannya, kami akan mengajak pemprov DKI serta mitra lainnya untuk mencanangkan program lainnya yang menjadikan Jakarta sebagai model percontohan praktik hemat energi khususnya di cluster-cluster residensial, pusat bisnis, dan perkantoran.”



From : http://www.wwf.or.id/index.php?fuseaction=newsroom.detail&id=NWS1238424934&language=i

0 komentar:

 
Powered by Blogger